Pengantar Haji dan Umrah

HAJI

Sebagai umat muslim, pastinya Anda juga ingin berhaji ke Tanah Suci sebagai bentuk pelaksanaan lima rukun Islam. Namun, sebelum itu, mari ketahui terlebih dahulu pengertian haji, termasuk syarat melaksanakannya, niat, rukun, jenis, tata cara dan keutamaannya. 

 

Daftar Isi :

 

Pengertian Haji

Haji merupakan salah satu bentuk ibadah umat Islam selain Syahadat, Salat, Zakat dan Puasa. Pengertian haji adalah berkunjung ke Baitullah untuk melakukan ibadah pada waktu dan cara tertentu bagi umat Islam yang mampu baik secara fisik maupun secara materi (finansial).

Kata Haji berasal dari bahasa Arab ‘Hajja’ (حَجَّ) yang berarti ‘menyengaja/mengusahakan’ atau ‘bepergian ke tempat suci’.

Sementara itu, dilihat dari perspektif syariah, haji artinya melakukan perjalanan ke tempat tertentu pada waktu tertentu untuk memenuhi amalan-amalan yang diwajibkan dalam Islam. Tempat yang dimaksud tersebut adalah Ka’bah di dalam Masjidil Haram, serta berbagai tempat lainnya di dalam dan sekitar Makkah, seperti Arafah, Mina, dan Muzdalifah. Adapun waktu pelaksanaan ibadah haji dilakukan pada bulan Dzulhijjah atau biasa disebut bulan haji.

 

Kewajiban Haji

Haji merupakan salah satu rukun Islam Ke-5. Bagi siapapun yang mampu, hendaknya segera menunaikan ibadah Haji. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S Al Imran  [3] ayat 97.

فِيْهِ اٰيٰتٌۢ بَيِّنٰتٌ مَّقَامُ اِبْرٰهِيْمَ ەۚ وَمَنْ دَخَلَهٗ كَانَ اٰمِنًاۗ وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلًاۗ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ ۝٩٧

fîhi âyâtum bayyinâtum maqâmu ibrâhîm, wa man dakhalahû kâna âminâ, wa lillâhi ‘alan-nâsi ḫijjul-baiti manistathâ‘a ilaihi sabîlâ, wa mang kafara fa innallâha ghaniyyun ‘anil-‘âlamîn

Artinya: “Di sana terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) maqam Ibrahim. Barang siapa memasukinya (Baitullah) amanlah dia. Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barang siapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam”.

أيُّهَا النَّاسُ، قَدْ فَرَضَ اللهُ عَلَيْكُم الحَجَّ فَحُجُّوا

Rasulullah ﷺ juga bersabda: “Wahai manusia, telah diwajibkan atas kalian berhaji, maka berhajilah.” (Diriwayatkan oleh Imam Muslim).

 

Keutamaan Haji

Haji sebagai salah satu ibadah yang termasuk dalam rukun Islam ternyata memiliki keutamaan atau keistimewaan sendiri. Haji adalah ibadah yang akan mendapat balasan surga. Haji juga termasuk bentuk jihad di jalan Allah SWT.

Bukan cuma itu, haji pun mampu menghilangkan sifat kefakiran yang sebelumnya ada dalam diri manusia. Ibadah ini dijanjikan bisa menghapus dosa-dosa yang telah diperbuat di masa lalu. Oleh sebab itu, bagi Anda yang mampu secara fisik dan finansial, dianjurkan untuk melaksanakan ibadah haji untuk memenuhi rukun Islam kelima ini.

1) Haji Menghapus Dosa

Rasulullah ﷺ  bersabda: “Siapa yang menunaikan ibadah haji karena Allah lalu tidak berkata-kata seronok dan tidak berbuat kefasikan, maka ia akan kembali suci dan tanpa dosa sebagaimana ketika dilahirkan oleh ibunya.” (Diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari).

2) Pahala Bagi Haji Mabrur (Haji yang Diterima) adalah Surga

Rasulullah ﷺ  bersabda: “Suatu umrah kepada umrah yang lain adalah kafarrah (menghapuskan dosa) di antara keduanya. Dan haji yang mabrur (diterima) itu tidak ada balasan baginya selain surga.” (Diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari).

3) Menjadi Tamu Allah

Rasulullah ﷺ bersabda: “Tamu (kehormatan) Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Luhur ada tiga: Orang yang berperang, jamaah yang menunaikan haji, dan jamaah yang menunaikan umrah.” (Diriwayatkan oleh Imam An-Nasa’i).

 

Syarat Haji

1) Beragama Islam.

2) Berakal sehat.

3) Sudah mencapai usia dewasa atau Balig.

4) Merdeka yang artinya bukan seorang budak.

5) Sehat jasmani dan rohani, serta kuat untuk menjalankan rangkaian ibadah haji di Tanah Suci secara keseluruhan.

6) Istita’ah / Mampu secara fisik, mental, dan materi (finansial). Dalam hal mampu materi, seseorang tidak boleh menjual satu-satunya sumber kehidupan yang dimiliki karena hal tersebut akan mendatangkan mudharat bagi dirinya dan keluarganya.

 

Jenis-Jenis Haji

Ada tiga jenis haji yang dapat dilakukan jamaah. Meski pada dasarnya semua melibatkan ritual dan amalan yang sama, namun persyaratannya berbeda-beda. Anda dapat memilih salah satu dari tiga jenis haji berikut:

1) Haij Ifrad – Melakukan haji saja.

Haji ifrad adalah seseorang melaksanakan ibadah haji terlebih dahulu, kemudian menjalankan ibadah umrah di luar musim haji. Kata ifrad memiliki makna ‘menyendiri’. Artinya, umat Islam yang mengerjakan haji ifrad hanya melakukan ibadah haji saja tanpa umrah. Jika melakukan umrah akan dilakukan secara menyendiri dan biasanya dilakukan setelah usai melaksanakan ibadah haji.

2) Hajj Qiran – Melakukan haji dan umrah bersamaan (digabung).

Haji qiran adalah seseorang menunaikan ibadah haji bersamaan dengan ibadah umrah di miqat. Qiran berarti berteman atau bersamaan. Maknanya, orang yang melaksanakan haji dan umrah secara bersamaan dalam satu niat untuk dua ibadah, akan tetapi umat Islam harus membayar dam.

3) Hajj Tamattu – Melakukan umrah terlebih dahulu, baru kemudian melaksanakan haji.

Haji tammatu’ adalah saat seseorang melaksanakan ibadah umrah terlebih dahulu, baru kemudian menunaikan ibadah haji pada musim haji tahun itu juga. Tamattu memiliki arti bersenang-senang. Dalam hal ini, kaum muslim dapat melaksanakan ibadah umrah terlebih dahulu pada bulan haji, kemudian melakukan tahallul dan berihram haji dari Makkah atau sekitarnya pada 8 Dzulhijjah (hari Tarwiyah) atau 9 Dzulhijjah tanpa kembali dari miqat awal. Dalam jeda waktu tahallul tersebut, umat Islam dapat bersenang-senang karena tidak dalam keadaan ihram dan tidak ada larangan ihram, namun dikenakan dam atau denda.

 

Niat Ibadah Haji

Dikutip dari buku ‘Doa dan Zikir Manasik Haji dan Umrah’ yang diterbitkan oleh Kemenag RI, berikut bacaan niat macam-macam ibadah haji lengkap dengan latin dan artinya:

1. Niat Haji Ifrad

نَوَيْتُ الحَجَّ وَأَحْرَمْتُ بِهِ لِلَّهِ تعَالَى لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ حَجًّا

Latin: Nawaitul hajja wa ahramtu bihi lillahi ta’ala labbaika Allahumma hajjan.

Artinya: “Aku niat haji dengan berihram karena Allah Ta’ala. Aku sambut panggilan-Mu Ya Allah untuk berhaji.”

 

2.Niat Haji Qiran

نَوَيْتُ الحَجَّ وَالْعُمْرَةَ وَأَحْرَمْتُ بِهِ لِلَّهِ تَعَالَى لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ حَجًّا وَعُمْرَةَ

Latin: Nawaitul hajja wal ‘umrata wa ahramtu bihi lillahi ta’ala, labbaika allahumma hajjan wa ‘umrata.

Artinya: “Aku niat haji dan umrah dengan berihram untuk haji dan umrah karena Allah Ta’ala. Aku datang memenuhi panggilan-Mu Ya Allah untuk berhaji dan umrah.”

 

3. Niat Haji Tamattu

نَوَيْتُ الْحَجَّ وَأَحْرَمْتُ بِهِ لِلهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitul hajja wa ahramtu bihi lillahi ta’ala.

Artinya: “Aku berniat haji dengan berihram karena Allah ta’ala.”

 

Rukun Haji

Selain harus memenuhi syarat wajib, umat Islam yang akan melaksanakan ibadah haji juga perlu memperhatikan rukun haji. Rukun haji artinya adalah segala kegiatan yang harus dilaksanakan selama rangkaian ibadah haji di Tanah Suci.

Rukun Haji (juga dikenal sebagai ‘rukn’ mengacu pada amalan wajib, yang jika gagal dilakukan membuat haji menjadi tidak sah) harus dilakukan, karena jika tidak haji akan dianggap tidak sah/tidak diterima. Tidak ada yang dikecualikan dari rukun ini dengan alasan apapun, dan tidak ada kompensasi juga untuk melaksanakannya.

1) Ihram

Ihram merujuk pada keadaan suci yang menandai dimulainya ritual haji. Ihram dimulai dengan membaca niat, kemudian mengenakan pakaian putih; dua kain putih yang dililitkan di pinggang sampai ke bawah lutut dan disampirkan di bahu kiri untuk laki-laki, sedangkan pakaian biasa yang menutup aurat untuk perempuan.

Dalam ihram, ada beberapa larangan, yakni memakai parfum, memotong kuku, melakukan hubungan intim suami istri, mencukur rambut di bagian tubuh manapun, memakai penutup kepala untuk jamaah laki-laki dan menutup wajah untuk jamaah perempuan, serta membunuh hewan.

2) Wukuf di padang Arafah.

Wukuf artinya adalah salah satu rangkaian ibadah haji dimana jamaah berdiam diri dan tidak memikirkan apa pun sambil berdoa dan berdzikir kepada Allah SWT. Rukun haji ini dilaksanakan di Padang Arafah dari matahari terbenam sampai matahari terbit pada tanggal 9 sampai 10 Dzulhijjah. Selama wukuf, hal yang dilakukan adalah berdoa dan berzikir.

3) Tawaf

Berikutnya ada tawaf atau mengelilingi ka’bah berlawanan dengan arah jarum jam sambil berdoa. Selama tawaf, jamaah bisa menyentuh atau mencium Hajar Aswad. Namun, jika tidak memungkinkan, cukup menunjuk dengan tangan. Setelah tawaf, jamaah melaksanakan salat sebanyak dua rakaat di maqam Nabi Ibrahim.

4) Sa’i antara Safa dan Marwah

Sa’i adalah lari-lari kecil atau berjalan di antara Bukit Safa dan Bukit Marwah sebanyak tujuh kali.

5) Memotong rambut

Setelah itu, rukun haji berikutnya adalah tahallul yang artinya memotong rambut. Jamaah laki-laki mencukur atau merapikan rambutnya, sedangkan jamaah perempuan memotong sedikit bagian rambutnya.

6) Tertib

Terakhir dalam rukun haji adalah tertib, yang artinya semua rangkaian ibadah harus dilaksanakan secara berurutan, tidak boleh ada yang dilewati atau ditukar urutannya. Jika tidak tertib, maka ibadah haji dianggap tidak sah.

 

Baca Juga: Pengantar Perjalanan Ibadah Haji.

 

Cara Pelaksanaan Ibadah Haji

Tata cara pelaksanaan ibadah haji terbagi ke dalam macam-macam haji, mengutip dari buku “Panduan Praktis Haji dan Umrah” karya Dr H Dihyatun Masqon, MA dan Dr H Sujiat Zubaidi, MA serta ‘Buku Tuntunan Haji dan Umrah’ karangan tim Kemenag RI.

1) Tata Cara Ibadah Haji Ifrad

Haji ifrad dilakukan dengan beribadah haji terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan ibadah umrah, atau melakukan ibadah haji saja. Berikut rangkaiannya:

1) Membaca niat atau ihram

2) Melakukan Tawaf.

3) Sa’i.

4) Tanggal 8 Dzulhijjah dalam keadaan ihram.

5) Wukuf di Arafah (9 Dzulhijjah).

6) Mabit di Muzdalifah (10 Dzulhijjah).

7) Jumrah aqabah.

8) Tahallul Pertama.

9) Tawaf Ifadhah.

10) Tahallul Tsani.

11) Mabit di Mina.

12) Melempar 3 jumrah (11 Dzulhijjah).

13) Melempar 3 jumrah (12 Dzulhijjah).

14) Meninggalkan Mina untuk Nafar awal.

15) Lempar 3 jumrah (13 Dzulhijjah).

16) Meninggalkan Mina untuk Nafar Tsani.

 

2) Tata Cara Ibadah Haji Qiran

Melakukan niat haji dan umrah secara bersama di miqat, berikut rangkaiannya:

1) Ihram dan miqat untuk haji dan umrah.

2) Tawaf qudum.

3) Sa’i haji.

4) Dalam keadaan ihram (8 Dzulhijjah).

5) Wukuf di Arafah (9 Dzulhijjah).

6) Mabit di Muzdalifah (10 Dzulhijjah).

7) Lempar jumrah Aqabah.

8) Tahallul pertama.

9) Tawaf Ifadhah.

10) Tahallul Tsani.

11) Mabit di Mina.

12) Melempar 3 jumrah (11 Dzulhijjah).

13) Melempar 3 jumrah (12 Dzulhijjah).

14) Meninggalkan Mina untuk Nafar awal.

15) Lempar 3 jumrah (13 Dzulhijjah).

16) Meninggalkan Mina untuk Nafar Tsani.

 

3) Tata Cara Ibadah Haji Tamattu

Ibadah haji tamattu yaitu melakukan haji dan umrah secara bersamaan pada bulan dan tahun yang sama, berikut rangkaiannya:

1) Membaca niat atau ihram untuk umrah.

2) Tawaf umrah.

3) Sa’i umrah.

4) Tahallul (bebas larangan ihram).

5) Ihram di Mekkah (8 Dzulhijjah).

6) Wukuf di Arafah (9 Dzulhijjah).

7) Mabit di Muzdalifah (10 Dzulhijjah).

8) Lempar jumrah Aqabah.

9) Tahallul pertama.

10) Tawaf Ifadhah.

11) Sa’i.

12) Tahallul Tsani.

13) Mabit di Mina.

14) Melempar 3 jumrah (11 Dzulhijjah).

15) Melempar 3 jumrah (12 Dzulhijjah).

16) Meninggalkan Mina untuk Nafar awal.

17) Lempar 3 jumrah (13 Dzulhijjah).

18) Meninggalkan Mina untuk Nafar Tsani.

 

Wajibat (Amalan Wajib)

Wajibat haji (mengacu pada amalan wajib yang jika gagal dilakukan akan menjadi dosa) adalah hal yang jika sengaja maupun tidak sengaja tidak dikerjakan, maka harus menggantinya dengan (hukuman) membayar dam. Jika tidak dikerjakan karena alasan yang bisa diterima, maka tidak dikenakan dam. Adapun amalan pokok yang wajib dilakukan tersebut antara lain:

1) Ihram dari Miqat.

2) Bermalam di Muzdalifah.

3) Melempar jumrah.

4) Bermalam di Mina selama hari-hari tasyrik.

5) Tawaf Wada’.

 

Dam (Denda atau Tebusan)

Dam merupakan kompensasi (Fidyah) karena melewatkan suatu tindakan atau melanggar hukum/ketentuan haji. Bentuknya bisa menyembelih hewan kecil seperti domba atau kambing (atau biaya sepertujuh dari hewan besar jika berbagi).

Dam wajib dibayar pada waktu-waktu seperti berikut ini:

1) Melanggar salah satu larangan ihram, seperti memakai wewangian (parfum) atau memotong rambut.

2) Gagal melakukan amalan wajib haji, seperti melintasi Miqat tanpa keadaan Ihram.

3) Melanggar kesucian Haram, seperti membunuh binatang di dalam batas-batasnya.

 

Baca Juga: Pengertian Dam Haji dan Bagaimana Cara Membayarnya.

 

 

Al-Masjid an-Nabawi Madinah Province Saudi

UMRAH

Umrah merupakan salah satu perjalanan spiritual untuk mendekatkan diri kepada Allah, yang secara etimologi memiliki arti berkunjung, sedangkan secara terminology adalah menyengaja untuk mendatangi Ka’bah dengan tujuan beribadah umrah. Umrah secara harfiyah memang memiliki makna berkunjung, akan tetapi berkunjung dalam konteks ini bukanlah berkunjung biasa sebagaimana umumnya. Sebab, dalam momentum itu orang-orang yang beribadah umrah memiliki kesempatan mendatangi tempat kelahiran Rasulullah. Shalat di tempat yang biasa dijadikan tempat shalat oleh utusan paling mulia itu, dan bisa makan, minum, dan berjalan di tempat yang biasa dijadikan tempat makan, minum, dan berjalan olehnya.

Dengan demikian, umrah merupakan salah satu rangkaian ibadah yang sangat dimuliakan oleh Allah. Oleh karenanya, tidak heran jika banyak umat Islam berbondong-bondong untuk mendatangi Ka’bah dalam rangka untuk melaksanakan umrah.

 

Pengertian Umrah

Umrah adalah ziarah yang dilakukan umat Islam ke Makkah. Ibadah ini dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun.

Dalam bahasa Arab, kata Umrah berarti ‘mengunjungi suatu tempat yang berpenduduk.’ Umrah dapat dilakukan bersamaan dengan haji dan juga pada hari-hari lainnya.

Umrah biasa disebut juga sebagai haji kecil. Sama dengan ibadah haji, pelaksanaan umrah dilakukan di tanah suci.

Secara bahasa, pengertian umrah adalah berkunjung ke suatu tempat. Sementara itu, dalam istilah fikih, umrah berarti melakukan serangkaian ibadah, yang terdiri dari tawaf, sa’i, dan diakhiri dengan tahallul.

Hukum melakukan ibadah umrah adalah sunnah. Meskipun demikian, ibadah umrah banyak peminatnya karena beberapa hal. Selain pelaksanaannya yang lebih fleksibel karena dapat dilaksanakan sepanjang tahun, juga tidak dibatasi kuota seperti haji.

Perbedaan ibadah haji dan umrah terletak pada waktu dan pelaksanaannya. Ibadah haji hanya bisa dilakukan pada bulan Dzulhijjah, sedangkan pelaksanaan ibadah umrah tidak terbatas pada bulan tertentu. Ibadah umrah dapat dilakukan kapan saja, namun makruh untuk dilakukan pada hari Arafah, Idul Adha, dan tiga hari Tasyriq.

Selain itu, pada pelaksanaannya juga berbeda. Di mana saat menunaikan umrah, kita tidak melakukan wukuf, mabit, serta melontar jumrah seperti halnya ibadah haji.

 

Jenis-Jenis Umrah

1) Umrah Mufradah

Umrah Mufradah adalah umrah yang dilakukan secara mandiri, tidak dirangkaikan dengan ibadah haji. Umrah jenis ini dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun, kecuali pada hari-hari haji.

2) Umrah Tamattu

Jika dilakukan bersamaan dengan ibadah haji, maka umrah dianggap sebagai Umrah Tamattu dan merupakan bagian dari ‘Haji yang lebih menyenangkan’ (Haji Tamattu). Lebih tepatnya, manasik umrah dilakukan terlebih dahulu, baru kemudian melaksanakan haji.

Syarat Melaksanakan Ibadah Umrah

Agar ibadah umrah Anda diterima, ada beberapa syarat melaksanakan ibadah umrah yang harus dipenuhi, diantaranya:

1) Beragama Islam

2) Sudah baligh atau dewasa. Anak-anak tetap diperbolehkan untuk ibadah umrah, namun tidak termasuk ke dalam syarat wajib umrah.

3) Berakal sehat. Umat muslim yang melaksanakan ibadah umrah harus dapat membedakan mana yang baik dan buruk.

4) Merdeka yang artinya bukan seorang budak.

5) Mampu secara fisik, mental, dan materi (finansial). Dalam hal mampu materi, seseorang tidak boleh menjual satu-satunya sumber kehidupan yang dimiliki karena hal tersebut akan mendatangkan mudharat bagi dirinya dan keluarganya.

6) Harus ada mahramnya bagi perempuan.

 

Tata Cara Ibadah Umrah

Ibadah umrah memiliki rukun yang berbeda dengan ibadah haji. Dilansir dari Kemenag RI, berikut adalah rukun yang menjadi tata cara ibadah umrah yang perlu Anda ketahui:

1) Melakukan Niat

Yang pertama adalah melakukan niat dan memakai ihram. Miqat terletak di Madinah dan merupakan tempat melakukan niat dan memakai ihram.

Adapun yang harus dilakukan saat miqat adalah mandi, memakai pakaian ihram, wudhu, dan shalat sunnah ihram dua rakaat dan membaca niat untuk umrah.

2) Melakukan Thawaf

Thawaf dilakukan dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali. Putaran thawaf dilakukan berlawanan dengan arah jarum jam, dimulai dari titik Hajar Aswad dan berakhir di titik Hajar Aswad pula.

3) Melakukan Sa’i

Sa’i dilakukan dengan berjalan kaki atau berlari-lari kecil dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah sebanyak tujuh kali. Di balik perintah melakukan sa’i, ada kisah tentang keimanan Siti Hajar, istri Nabi Ibrahim AS.

Saat Nabi Ibrahim AS sedang pergi melakukan perintah Allah, putranya menangis karena kehausan. Siti Hajar pun berjalan mencari sumber air. Setelah berjalan tujuh kali bolak-balik dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah, akhirnya muncullah air dari hentakan kaki putranya, Nabi Ismail AS.

4) Tahallul atau Mencukur Rambut

Rukun umrah berikutnya adalah tahallul atau mencukur rambut. Tahallul dilakukan sebagai penutup ibadah umrah.

Jamaah laki-laki dapat mencukur gundul ataupun mencukur sebagian rambut kepala dan jamaah perempuan dapat mencukur minimal 3 helai rambut. Dengan melakukan tahallul, maka telah terbebas dari larangan selama ihram dan berakhirnya ibadah umrah.

5) Tertib

Terakhir, rukun tersebut harus dilakukan dengan tertib. Pelaksanaan rukun umrah harus sesuai urutan, dimulai dengan niat dan diakhiri dengan tahallul atau mencukur rambut.

Baca Juga: Panduan Umum Ibadah Umrah

 

Keutamaan Dalam Beribadah Umrah

Ada banyak sekali keuatamaan melaksanakan umrah, yaitu:

1) Umrah Saat Ramadan Sama dengan Haji

Keutamaan pertama dalam beribadah umrah pada bulan Ramadan adalah pahala-nya sama dengan ibadah haji.

“Jika Ramadhan tiba, berumrahlah saat itu karena umrah pada saat Ramadhan senilai dengan ibadah Haji.” (HR. Bukhari).

2) Dijauhkan dari Kemiskinan dan Dihapuskan Dosa-Dosa

Jika seseorang telah melakukan umrah dan melakukan umrah kembali di tahun-tahun berikutnya, maka dosa diantara kedua umrah tersebut akan dihapuskan.

“Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak. Sementara tidak ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali surga.” (HR Imam at-Tirmidzi).

3) Doa yang Dikabulkan

“Orang yang mengerjakan haji dan umrah merupakan tamu Allah. Maka jika mereka bermohon kepada-Nya, pastilah dikabulkan-Nya, dan jika mereka memohon ampunan pasti diampuni-Nya.” (HR Ibnu Majah).

4) Ketenangan Hati

Ibadah umrah membuat seseorang lebih sabar dan tenang hatinya. Selain itu, kualitas keimanannya pun akan meningkat dan kehidupan yang lebih tentram.

5) Pahala Shalat yang Berlipat Ganda

Ada beberapa tempat shalat yang memiliki keistimewaan pahala shalat yang berlipat ganda, seperti shalat di Masjid Quba.

Apabila melaksanakan shalat dua rakaat akan mendapatkan pahala setara dengan umrah.

 

Perbedaan Antara Haji dan Umrah

1) Haji adalah rukun Islam yang kelima dan wajib bagi setiap orang yang mampu secara fisik dan finansial untuk melakukannya sekali seumur hidup. Umrah bukan rukun Islam, ibadah ini hanya dianjurkan dan tidak wajib.

2) Haji harus dilakukan dalam rentang waktu yang ditentukan, yaitu bulan-bulan haji dan lebih khusus lagi, ritual utamanya dilakukan dalam dua minggu pertama Dzulhijjah. Sementara umrah, dapat dilakukan setiap saat sepanjang tahun.

3) Umrah hanya melibatkan ritual Tawaf dan Sa’i dengan Ihram; sedangkan saat berhaji Anda harus bermalam di Mina, melakukan ritual Wukuf di Arafah, bermalam di Muzdalifah, dan melempar jumrah, serta berkurban dalam beberapa kasus. Adapun umrah tidak melibatkan hal-hal tersebut.

Itulah penjelasan singkat mengenai Ibadah Haji dan Ibadah Umrah yang dapat disampaikan. Untuk mewujudkan mimpi dan pengobat kerinduan Anda ke tanah suci, Anda dapat memanfaatkan Paket Program umrah ataupun Paket Program Haji yang telah kami sediakan. Untuk itu janganlah ditunda-tunda lagi untuk mendaftar sekarang bersama kami.

Segera hubungi kami sekarang juga untuk informasi lebih lanjut dan pemesanan.

 

Semoga bermanfaat, Wassalam.

 

*Untuk panduan haji dan Umrah yang lebih rinci, Anda dapat merujuk ke Panduan Umum Ibadah Haji & Ibadah Umrah Kemenag RI.

*Dihimpun dari berbagai sumber.